
Ku baru pertama kali nonton Timnas Indonesia berlaga saat piala AFF 2010 kemarin

Ku tidak tahu jasa2 macam pemain senior seperti Bepe, yang ku tahu adalah ketampanan Irfan Bachdim

Ku selalu dengar chant:"NH turun.. NH turun.." ketika timnas berlaga
Ku tak tahu siapakah dia sebenarnya, ku hanya tahu dia adalah Ketum PSSI, Koruptor dan tentu saja gara-gara dia, klub2 Liga Indonesia pada pake APBD

AFF telah berakhir, tapi...
Ku masi ingin menikmati sepakbola nasional

tapi...
Ku buta sepakbola nasional, selama ini yang ku tahu hanyalah rusuh,tawuran dan anarkis saja

Ku akhirnya coba nonton liga baru yang bernama LPI, namun apa daya ku terjebak dimana menjadi seorang suporter liga

Ku pun mulai menonton LPI, tanpa tahu apa itu sebenarnya LPI

Ku hanya tahu LPI itu liga profesional, liga tanpa APBD

Ku hanya tahu "change the game"
Ku hanya tahu kalo ISL itu liganya Nurdin Halid

Ku hanya tahu ISL itu adalah sinetron belaka

Ku pun terlibat fanatisme liga, fanatisme ini belum pernah di dapat dimana-mana

Ku punya teman kebanyakan dari mereka adalah yang mempunyai fanatisme akan klub tanpa peduli klubnya main dimana

Ku akhirnya menjadi seorang LPInisme dimana yang di luar LPI adalah buruk

Ku tahu AP-GT adalah sosok juruselamat bagi sepakbola negriku yang buruk ini

Namun,,
Ku lupa kalau LPI itu pada awalnya saja sudah melanggar statuta FIFA

Ku lupa kalau LPI itu adalah sebuah breakway League

Tapi, apa daya..
Ku baru tahu dan mengerti sepakbola baru-baru ini

Ku pun terjepit dengan semua ini

Begitu, aku tahu..
Ku bingung sewaktu kenapa FIFA mau banned sepakbola Indonesia

Ku hanya memantau semua ini dari layar kaca, ku tak beranikan diri ke stadion

Ku bingung apa ini sebuah kongres sepakbola?
Ternyata, aku salah..
Ku hanya menjadi korban brainwash mereka

Ku bingung kenapa suporter-suporter ISL masi betah saja dengan klub mereka yang kebanyakan dari mereka masi menggunakan APBD

Ku hanya seorang pecinta sebuah liga sepakbola tanpa mempunyai klub favorit yang jelas

Terhenyak..
Ku heran dengan mereka, sama sekali tak bergeming dan tetap tegar bila klubnya kunodai dengan kata-kataku..
Ku menjadi emosi, bila liga favorit ku menjadi bahan olok-olokan mereka..
Ku ini adalah korban yang dari masyrakat awam tentang bola nasional, tiba-tiba shock dengan keadaan ini

ku terjepit dengan semua ini

Originally posted by me on Kaskus